Konsumsimu Rangsang Kentutku
Sepulang mengikuti kegiatan di Trawas, mobil rombongan kami berhenti di pinggir jalan hendak mencari buah tangan untuk di bawa pulang ke rumah. Stand yang menjajakan oleh oleh berbagai hasil kebun Trawas seperti sayuran, buah-buahan dan aneka umbi-umbian berjajar di sepanjang jalan raya trawas. Pilihanku tertuju pada ubi ungu yang dikemas dalam plastik jaring jaring. Selain masih segar warna ubi ini menarik hati.
Ubi jalar merupakan tanaman yang mudah tumbuh di mana saja, di kebun, di sawah, di halaman rumah maupun di belakang rumah. Berbagai jenis ubi jalar yang kita temui yaitu ubi jalar berwarna kuning, putih dan ungu.
Ubi jalar dapat diolah menjadi berbagai olahan seperti keripik, getuk, dodol, agar agar, bakpia, kue, gorengan atau sekedar hanya di rebus saja.
Ubi ungu rebus akan terasa lebih nikmat ketika di konsumsi dalam keadaan hangat. Di nikmati bersama segelas kopi atau teh pada pagi atau sore hari.
Selepas mengkonsumsi ubi rebus tak terasa kentut mulai keluar silih berganti. Apakah gerangan mengkonsumsi ubi jalar dapat memicu kentut?
Menurut pakar pangan dan gizi IPB Bogor, Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, M.S menyebutkan bahwa mengkonsumsi ubi jalar dapat memicu buang angin/kentut. Hal ini disebabkan karena ubi jalar mengandung karbohidrat kompleks dan tinggi serat. Ubi jalar tidak mudah di cerna oleh tubuh akan tetapi mengalami fermentasi di dalam usus oleh bakteri yang memicu gas dan terjadilah kentut. Keadaan ini tidak bisa di samaratakan pada semua orang, tetapi tergantung pada kondisi masing-masing orang. Efek dari timbulnya buang angin/ kentut ini tergantung pada jumlah ubi jalar yang dikonsumsi dan bagaimana proses memasaknya. Semakin diolah, timbulnya gas tidak lebih banyak.
Dapatkah timbulnya kentut setelah mengkonsumsi ubi jalar di cegah?
Prof. Dr. Rindit Pambagun, M.P mengatakan bahwa untuk mencegah timbulnya buang angin setelah mengkonsumsi ubi jalar dilakukan dengan cara mengupas bagian dalam kulit ubi jalar sebesar kurang lebih satu centimeter yang berlendir, karena zat glikoprotein inilah yang menyebabkan emisi kentut.
Komentar
Posting Komentar