ALKOHOL PADA TAPE KETAN HITAM
Siapa yang tak kenal makanan yang satu ini? Tape ketan hitam sering kita jumpai di sekitar kita. Makanan ini memiliki ciri khas rasanya manis, berbau asam dan mengandung alkohol. Tape merupakan sejenis camilan dari Indonesia yang dihasilkan
dari proses peragian atau fermentasi. Fermentasi adalah suatu cara
pengawetan yang menggunakan mikroba tertentu untuk menghasilkan
asam atau komponen lainnya yang dapat menghambat mikroba perusak
lainnya. Tape ketan menjadi lebih nikmat dan segar jika dikonsumsi dengan es pada saat udara panas. Bahan baku makanan ini adalah ketan dan ragi.
Bagaimana cara mengolah tape ketan hitam?
Tape pada prinsipnya dapat dibuat dari berbagai bahan baku
sumber karbohidrat seperti beras ketan putih, beras ketan hitam dan
singkong. Tape ketan hitam merupakan salah satu jenis makanan yang
dibuat melalui proses fermentasi dengan menggunakan ragi tape. Pada pembuatan tape ketan hitam secara tradisional, ketan dicuci
kemudian direndam semalam, kemudian ditanak, setelah dingin dicampur
dengan ragi. Masukkan dalam wadah yang dilapisi daun pisang dan difermentasi salama 3-4 hari pada suhu kamar, maka terjadilah proses
fermentasi yang mengubahnya menjadi ketan hitam menjadi tape.
Bagaimanakah reaksi kimia pada proses fermentasi tape ketan hitam?
Pada saat peragian, terjadi
perubahan bentuk dari pati menjadi glukosa, C6H12O6 yang pada akhirnya
menghasilkan alkohol, C2H5OH dan gas karbondioksida, CO2 seperti reaksi berikut :
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2
Proses fermentasi tape melibatkan penambahan mikroorganisme untuk
mengubah karbohidrat menjadi gula/glukosa dan alkohol. Mikroorganisme yang biasanya digunakan adalah khamir (Saccharomyces cerevisiae) yang
sebagian besar terdapat didalam ragi.
Proses fermentasi tersebut juga
menyebabkan tekstur tape menjadi lunak dan empuk.
Selain menyebabkan perubahan tekstur, tape ketan juga menghasilkan alkohol yang memiliki rumus molekul C2H5OH. Alkohol adalah senyawa organik yang memiliki gugus
hidroksil (-OH). Rumus molekul C2H5OH memiliki nama IUPAC etanol sedangkan nama trivialnya etil alkohol.
Ada beberapa faktor yang menentukan banyak sedikitnya alkohol yang terbentuk pada proses fermentasi, diantaranya kebersihan alat, jenis ragi, banyak sedikitnya air, dan waktu fermentasi.
Komentar
Posting Komentar