Aduh!!!!!! Buah Apelku Berkarat Gaeess

Hari ini ada jadwalku mengajar di kelas X MIPA. Konsep kimia yang akan di pelajari yaitu konsep reaksi reduksi dan oksidasi yang biasanya kami singkat dengan reaksi redoks. Reaksi redoks banyak terjadi di sekitar kita. Salah satu contoh reaksi oksidasi adalah perkaratan besi dan perubahan buah apel dari putih menjadi coklat seperti berkarat. Mengapa hal itu terjadi?

Semua jenis buah apel sangat baik untuk di konsumsi, baik itu jenis apel Malang, apel Fuji, apel manalagi, apel Anna, Apel Washington dan lain sebagainya karena buah apel banyak mengandung vitamin, mineral, karbohidrat, serat dan bebas lemak. Apel mengandung polifenol yang terdapat pada kulit dan buahnya. Polifenol bersifat antioksidan yaitu zat penangkal radikal bebas. 
Ketika kita mengkonsumsi buah apel, baik di potong menggunakan pisau ataupun menggigitnya maka selang beberapa menit daging buah apel berubah warna menjadi kecoklatan seperti layaknya besi yang berkarat. Hal ini disebabkan karena adanya reaksi pencoklatan (Browning reaction). Reaksi pencoklatan ini disebabkan karena teroksidasinya polifenol yang ada ada di dalam buah apel oleh oksigen yang ada di udara dengan bantuan enzim polifenol oksidase. 


Ketika buah apel masih dalam keadaan utuh atau belum terbuka, oksigen di udara tidak bisa bereaksi atau tidak bisa kontak dengan polifenol sehingga tidak terjadi reaksi oksidasi. Tetapi jika kulit apel rusak, seperti terkena benturan, tersayat atau tergigit maka sel buah akan rusak bersamaan dengan keluarnya senyawa polifenol yang bereaksi dengan oksigen diudara menghasilkan pigmen kecoklatan. 

Apakah reaksi pencoklatan pada buah apel mengurangi nutrisi?
Reaksi oksidasi pada buah apel selain menyebabkan berubahnya warna, bau dan rasa, juga menurunkan kandungan nutrisinya seperti vitamin C dan DOPA (dihidroksipenilalanin) yang merupakan zat pembentuk hormon dopamin yaitu hormon yang bermanfaat menjaga kesehatan otak dan mental. 

Adakah cara untuk menghambat reaksi pencoklatan pada buah apel?
Pada prinsipnya reaksi pencoklatan adalah reaksi polifenol dengan oksigen di udara oleh karena itu untuk menghambat reaksi pencoklatan pada apel dapat dilakukan dengan cara menjauhkan polifenol dan oksigen agar tidak bereaksi/ tidak ada kontak antara keduanya. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan, yaitu: 
  1. Letakkan buah apel yang baru saja dipotong ke dalam wadah yang kedap udara, sehingga oksigen dari udara tidak bisa masuk ke dalam wadah tersebut.
  2. Rendam buah apel dengan jeruk nipis/lemon. Cara ini cukup mudah dilakukan yaitu dengan memotong jeruk nipis/lemon kemudian peras jeruk tersebut diatas buah apel yang baru saja dipotong. Perasan jeruk nipis/lemon mengandung asam sitrat yang menghalangi polifenol untuk kontak dengan oksigen di udara. Penambahan perasan jeruk nipis/lemon akan memperlambat proses oksidasi pada apel tetapi menambahkan sedikit rasa asam pada buah apel. 
  3. Celupkan ke dalam madu. Ambil satu sendok madu kemudian encerkan dengan segelas air. Masukkan potongan apel kedalam air madu tersebut 1 - 2 menit. Madu mengandung gula sederhana seperti glukosa dan fruktosa yang  menghalangi polifenol kontak dengan oksigen di udara.
  4. Rendam irisan buah apel dalam air garam. Jangan menambahkan garam terlalu banyak ya kawan, cukup setengah sendok teh dalam secangkir air saja, kemudian masukkan irisan apel dalam larutan garam tersebut dan rendam selama 3-5 menit. Cuci dan keringkan apel kemudian makan atau di simpan.
Amankah, kita mengkonsumsi buah apel yang sudah berubah warna?
Selagi buah apel belum membusuk, buah apel masih aman untuk dikonsumsi. Oleh karen itu, ketika kita mengkonsumsi buah apel, maka sebaiknya segera habiskan dan jangan disisakan. 


#salam literasi 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soda Api

Juluran Lidah Mertua di Tengah Kota

Air Keras (Air Api)