TUNGAU

Selama masa liburan sekolah di semester ganjil tahun ini, kadang kita manfaatkan dengan rebahan. Selain melepaskan penat selama satu semester bekerja, rebahan bisa mengembalikan mood  kita. 

Siang tadi kurebahkan badanku di kasur depan televisi rumah sembari menyaksikan acara infotainment yang sedang update. Secara tak sengaja tangan kiriku menemukan hewan kecil berwarna coklat kehitaman, berbau apek di bagian samping kiri kasur. Ternyata hewan itu bernama tungau atau kutu kasur yang dalam bahasa jawa kami menyebutnya tinggi.

Tungau atau tinggi merupakan serangga kecil berwarna coklat kehitaman berbentuk pipih dan hidup dengan cara menghisap darah. Hewan ini suka hidup dan bersembunyi pada kasur dan lebih menyukai keluar pada malam hari untuk menghisap darah manusia yang sedang tertidur lelap.

Mengapa tungau lebih suka menghisap darah manusia?

Beberapa artikel menyebutkan bahwasanya tungau bisa hidup dengan darah dari hewan lain, akan tetapi lebih menyukai darah manusia. Hal ini disebabkan karena suhu panas tubuh manusia dan gas karbondioksida (CO2) yang dikeluarkan oleh manusia. Selain kedua hal tersebut, tungau lebih menyukai pada pakaian yang berwarna gelap dan kotor.

Tungau dapat mendeteksi panas tubuh manusia, terutama saat tidur sehingga tungau lebih sering menghisap darah manusia ketika tertidur. 

Gas karbondioksida dikeluarkan oleh manusia melalui hembusan nafas. Keberadaan gas ini mampu dideteksi oleh tungau meski dari jarak jauh. Pada saat manusia tidur gerakan manusia sangat minim sehingga pancaran aliran gas karbondioksida lebih stabil sehingga tungau lebih tertarik menghisap darah manusia pada saat tidur. 

Ketertarikan tungau pada warna gelap ditunjukkan dari tempat pilihan hidupnya, yaitu bersembunyi di tempat gelap dan sempit di sela-sela kasur tempat tidur.  Selain bersembunyi di tempat gelap, tungau lebih aktif mencari makan pada waktu malam hari. Tungau juga memiliki warna favorit seperti layaknya manusia lho, yaitu warna hitam dan merah (hasil studi ilmu serangga tahun 2016). Warna hitam identik dengan kegelapan sedangkan warna merah identik dengan warna tubuh dari tinggi dan  warna darah yang menjadi makanan utamanya.

Pakaian kotor menjadi tempat favorit persembunyian tungau sebab ketika tungau tidak menemukan kasur sebagai tempat persebunyiannya, maka pakaian kotor menjadi pilihannya, sebab pakaian kotor mengandung beberapa bakteri tertentu yang dapat berkembang selama berbulan-bulan.

Lalu bagaimana cara mencegah hadirnya tungau di rumah kita?

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah kehadiran tungau, yaitu selalu merapikan tempat tidur dan menjaga kebersihannya, hindari warna-warna gelap dan lebih memilih warna-warna terang untuk seprei kasur seperti warna hijau, kuning dan putih, sering-seringlah mencuci dan mengeringkan selimut dan seprei secara teratur pada suhu panas 60 derajad celsius minimal10 menit sebab tungau akan mati pada suhu diatas 46 derajad celcius  dan segera cuci pakaian kotor agar tidak menjadi tempat persembunyian tungau.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soda Api

Juluran Lidah Mertua di Tengah Kota

Air Keras (Air Api)